ARCOM.
CO.
ID ,
Bandung.
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Barat bersama Bandung
Screen College (BSC) akhirnya mengembangkan TV Guru Indonesia (TVGI) dan
School Digital Company.
Hal ini terungkap saat perkenalan TV Guru Indonesia (TVGI) dan School
Digital Company, Sabtu, (2/5/2015), di Gedung PGRI Jawa Barat jalan
Talaga Bodas Bandung, turut hadir Chief Executive Officer (CEO) Bandung
Screen College (BSC) Arvin Miracelova, serta Ketua PGRI Jawa Barat Edi
Parmadi.
“Program perusahaan belajar siswa di tingkat SD, SMP, SMA/K dan
sederajat yang dikembangkan PGRI Jawa Barat bersama Bandung Screen
College (BSC) merupakan langkah pengembangan dalam membentuk inkubator
korporasi di sekolah-sekolah,” kata Chief Executive Officer (CEO)
Bandung Screen College (BSC) Arvin Miracelova di awal paparannya,
“Program tersebut semakin dibutuhkan dalam menyikapi perkembangan
teknologi komunikasi dan informatika yang kini serba digital,” ujarnya.
“Kedepannya program ini akan membangun inkubator School Digital
Company di sekolah-sekolah yang bekerjasama dengan PGRI Jabar,” kata
Arvin.
Lebih lanjut Arvin menjelaskan bahwa pengembangan industri konten
berbasis jaringan Student Company yang diinkubasi oleh School Digital
Company akan dilakukan dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Kampus,
“Hal ini dilakukan sebagai budaya baru pembelajaran lewat pengembangan
komunitas,” ujar Arvin.
Arvin menjelaskan bahwa dalam pengembangannya Student Incubator
Corporate akan menjalin kerjasama dengan industri untuk membangun Market
Place nasional maupun internasional, “School Digital Company akan
berisikan kelompok siswa selaku pelaksana perusahaan belajar berbasis
digital,” kata Arvin.
“Program ini akan melahirkan sumber daya manusia di bidang konten
berbasis digital yang nantinya akan sangat dibutuhkan dalam membangun
dan mengembangkan TV Guru Indonesia (TVGI),” ungkap Arvin.
Arvin mengamati bahwa selama ini banyak guru-guru hebat mengajar di
kelas namun tidak diabadikan dan didokumentasikan, “Apabila cara
mengajar guru hebat diabadikan (Knowledge Sharing) melalui TV Guru
Indonesia (TVGI), tentu manfaatnya akan lebih signifikan dan berguna,”
ujarnya, “Inggris saat ini maju berkat Knowledge Sharing,” tegasnya.
Lebih lanjut Arvin mencontohkan bahwa banyak sarjana pertanian yang
sampai akhir hayatnya bekerja di Bank, “Sarjana pertanian tersebut tidak
mengamalkan ilmunya,” ujarnya, “Apabila Sarjana tersebut membuat film
tentang pertanian dan peternakan dan di Sharing ke masyarakat, pasti
akan berguna untuk 100 tahun kedepan,” kata Arvin di akhir paparannya.

Ketua PGRI Jawa Barat Edi Parmadi dalam sambutannya mengatakan bahwa
kota Bandung merupakan pelopor lahirnya School Digital Company, “Namun
semuanya tergantung kesiapan sekolah masing-masing,” kata Edi.
Lebih lanjut Edi mengatakan bahwa dari semua guru di Jawa Barat pasti
memiliki kreativitas, “Kami berharap para guru kreatif dapat
memperlihatkan kreativitasnya melalui TV Guru Indonesia,” ujarnya,
“Begitu juga anak-anak sekolah, pasti ada anak yang memiliki
keunggulan,” tegasnya.
“Semoga dengan TV Guru Indonesia akan ada pergeseran dari Bad News is Good news menjadi Good News is Good News,” kata Edi.
Mengenai pengajaran, Edi menjelaskan bahwa mengajarkan bahasa Inggris
di laut dan di kelas memiliki perbedaan yang luar biasa, “Lewat TV Guru
Indonesia standar mutu pengajaran di kota dan di kampung tidak akan
menjadi masalah lagi,” tegasnya.
“PGRI bukan organisasi yang menghasilkan dana, maka akan kita
munculkan dulu hasil karya kita dan nantinya diperlihatkan kepada
Gubernur, Walikota dan Bupati,” ujarnya, “Kita jangan minta-minta dulu,”
kata Edi di akhir paparannya.
Bandung Screen College sendiri bergerak dalam pelatihan sumber daya
manusia di bidang Content berbasis Digital Technology, sedangkan PGRI
Jawa Barat nantinya akan menjadi lembaga yang menginisiasi keberadaan TV
Guru Indonesia. (
Bagoes Rinthoadi)